Salut! Majlis Preman Indonesia Adakan Pelatihan Jurnalistik Gratis

51

Suaraaksirakyat, Tangerang Kota, – Siapa bilang anak jalanan hanya bisa membuat resah dan nakal, buktinya mereka berkarya dan berapresiasi positif di tengah masyarakat meski di anggap negatif keberadaan mereka. Sabtu, 21 September 2024 mereka menggelar Pelatihan jurnalistik secara “GRATIS”. Berlokasi Gedung Seni dan Budaya Jl. Modern Golf Raya, RT.001/RW.008, Buaran Indah, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten, acara dilangsungkan dengan sukses meski mereka adakan dengan mandiri.

Di bawah naungan Majlis Preman Indonesia (MPI) yang didirikan oleh Gus Dayat, mereka menjadi terarah dan memberikan karya-karya yang membuat “SALUT” di tengah masyarakat. Berkolaborasi dengan Nasional News, MPI yang adakan pelatihan gratis bagi masyarakat umum ini diikuti oleh 100-an orang yang terdiri dari masyarakat, wartawan, pelajar dan mahasiswa bahkan pegawai negeri Sipil (PNS).

“Saya ingin mempersiapkan mereka, Anak-anak saya yang isinya adalah anak-anak punk dan anak-anak jalanan. Untuk pertama kalinya majelis dari jalanan mengadakan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dengan bekerjasama dengan VOC (Voice Of Cicicuit) saya ingin anak-anak saya berkarya dan punya masa depan, ” ucap Gus Dayat pendiri Majlis Preman Indonesia (MPI).

Kyai Ahmad Fahrizki Al Bahri mengungkapkan, siapa saja tanpa ada batasan ras, suku, agama boleh datang dan bergabung di MPI. Hadir mengisi sambutan dari MUI kota Tangerang KH. Ahmad Baijuri Khotib, Pj Walikota Tangerang Dr. Nurdin, S. Sos., M.Si., dan beberapa narasumber dari media Nasional News, Shelli (Pimred Nasional News), serta Nur Fadillah Zikri yang mengangkat topik digital media. Dari PWI Provinsi Banten Mohamad Hopip, M. I. Kom., hadir memberikan pemaparan penting mengenai penulisan berita serta perundangan jurnalistik.

” Penulisan berita harus sesuai fakta di lapangan, ” tegas Hopip.

Usai ishoma, Bintang(Banteng) dari band VOC mengisi hiburan sebelum sesi kedua di mulai dengan menyanyikan beberapa lagu berirama reggae dan mengajak peserta ikut bernyanyi bersama.

Di akhir acara Shelli, narasumber dari Nasional News mengurai satu persatu undang-undang jurnalistik yang harus diterapkan. Selama berlangsungnya acara, dialog tanya jawab di penuhi antusiasme peserta hingga acara selesai solidaritas yang berasal dari beragam status menyatu dalam kehangatan suasana.

” Untuk membangun kinerja, adanya diklat jurnalistik tujuannya agar memahami bagaimana pemberitaan di lapangan yang tak mudah begitu saja di lempar ke masyarakat. Ini diadakan untuk umum, jadi masyarakat juga tahu jurnalistik seperti apa. Ini diklat pertamakalinya dan semua dana dari usaha kita sendiri. Buat kaum muda dan mahasiswa khususnya serta masyarakat saya mengharapkan akhirnya mereka tahu mengenai jurnalistik itu seperti apa,” ungkap Shaggy selaku ketua panitia acara.