Pulang dari Polres Cilacap kedua korban dan ibunya pulang berjalan kaki
Cilacap – suaraaksirakyat.com
Menyusuri jalan panjang kasus pencabulan atas kedua putrinya, TW (45) telah melakukan segalanya bagi kedua putrinya. Tampak heran melihat ruangan SPKT terlihat sepi, TW pun bertanya, “Kok sepi ini?” Ia heran melihat Polres Cilacap tampak sepi. Ia pun cukup tahu dan telah menduga dalam hati bahwa hari ini tampaknya tak akan ada hasil. Tapi Ia terus berharap. (16/5/2024).
Ia tak mengeluh, juga kedua putrinya. Meski harus berjalan kaki berangkat ke Polres Cilacap bersama kedua putrinya karena kondisi ekonominya yang tak memungkinkan, ia mengharapkan yang terbaik, namun ujung kedatangannya adalah pulang dengan tangan hampa karena pihak Polres menyuruhnya pulang.
Dalam gundah hati TW pun mengayunkan kaki keluar Polres kemudian kembali berjalan kaki bersama kedua anaknya. Awak media yang berada jauh berbeda provinsi hanya berkata mengapa tak minta tolong orang atau polisi. Mereka tak percaya lagi.
Malam ini kondisi ibu dan dua putrinya tersebut diketahui tiba di rumah pukul 20:00 WIB. Sebelumnya Sang ibu sempat menyampaikan anaknya kelelahan apalagi yang kecil pundaknya sakit kemarin jatuh dari motor. Ia menjelaskan mereka kelaparan. Dan tak ada yang bersedia memberi makan. Namun seorang wanita muda ada yang memberinya uang Rp. 20.000,- kepadanya agar anaknya bisa makan. Mereka hanya makan es campur satu mangkuk bersama lalu melanjutkan pulang.
Selagi di luar Polres Cilacap sore tadi, TW menceritakan rasa takutnya jika di bawa ke dinas.
“Saya di suruh menginap lagi di rumah dinas Cilacap oleh Polres. Saya gak mau, Bu. Mereka biadab. Saya tahu kejahatan mereka semua. Begitu Saya di rumah dinas, pasti saya di suntik gila. Itu yang mereka inginkan. Karena orang dinas dan Polres lah yang memberitakan kalau Saya gila dan pernah di bawa ke RSUD Banyumas bagian poli jiwa. Dr.TA saat itu menolak untuk memberikan keterangan bahwa Saya gila. Karena dokter TA bilang Saya tidak gila namun Saya hanyalah menuntut keadilan buat anak-anak Saya. Ini Saya di suruh pulang. Hari ini tanpa hasil lagi.” Kata TW pasrah.
Tiba di rumah dalam kondisi sangat lelah akibat berjalan kaki dari Polres Cilacap hingga ke rumah.
“Untunglah, Bu. Orang kasih uang anak-anak Saya bisa makan meski berdua. Semoga semangat kami tidak runtuh, Bu.” Tutur TW mengakhiri pesan whatts up nya.
Sementara pihak pendamping dari LBH pun yang diwakili oleh Heri, memberikan keterangan.
“Kami di suruh pulang. Di minta lapor dulu ke dinas sosial. Besok coba ke dinas sosial. Ibu tidak perlu ikut.” Terang Heri.
Namun kepada awak media TW mengatakan, Ia tidak akan mau lagi di minta menginap di dinas. Cukup anak-anaknya mengalami pencabulan di sana.” Tegas TW.
Wajar TW menolak karena tentu tak ingin terjadi lagi sesuatu yang buruk menimpa anak-anaknya di sana.
Pewarta : DG